Sejarah Desa Wisata Gamplong: Dari Kerajinan Tradisional hingga Destinasi Wisata Film
Desa Wisata Gamplong ialah sebuah desa wisata yang disebut sisi dari desa Sumberrahayu, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman, Wilayah Spesial Yogyakarta yang dikenali ciri khas dengan industri kain tenun. Secara resmi, Desa Gamplong baru ditetapkan jadi desa wisata semenjak tahun 2005, walau pemroduksi kerajinan tenun telah ada semenjak tahun 1950-an. Terhitung, desa ini mempunyai beberapa desa yang beberapa warganya beroperasi di sektor industri tenun.
Juga dikenal dengan panggilan studio Gamplong, object wisata satu ini termasuk baru dan benar-benar pas jadi tujuan berlibur seruk, terutamanya kamu yang suka memburu photo instagramable. Desa Wisata Gamplong ini berada di Kecamatan Moyudan, Sleman, persisnya di Desa Sumberahayu dan keberadaan makin bertambah tuliskan jadi lokasi ambil gambar untuk film "Bumi Manusia".
Desa Gamplong berada pada ketinggian 90 m dan topography di desa ini ialah daratan rendah. Keadaan iklamnya sendiri terhitung dalam tipe cuaca tropis basah dengan curahan hujan 200-300 mm /tahun. Curahan hujan yang tinggi berpengaruh pada besarnya input air hujan di desa itu dan mengakibatkan Desa Wisata Gamplong dianugerahkan sumber air yang berlimpah.
Status geografis mereka yang dikuasai oleh materil vulkanik Gunung Merapi yang berperan sebagai pembawa air tanah jadi factor jumlahnya sumber air di desa ini. Sumber air yang ada pula mengambil sumber dari Sungai Progo yang ada di sisi barat. Beberapa faktor itu membuat warga desa di tempat alami keringanan dalam terhubung air bersih untuk bermacam kepentingan seperti masalah lokal (mandi, membersihkan, mengolah).
Terkait dalam jumlah warga, biasanya jumlah warga di Desa Wisata Gamplong alami peningkatan khususnya sepanjang periode waktu 2013-2015. Di tahun 2015, jumlah warga yang ada ialah 7735 dengan perincian sekitar 3964 jiwa sejenis kelamin lelaki dan 3771 jiwa sejenis kelamin wanita. Dan di tahun 2013, jumlah warga yang ada ialah beberapa 7676 jiwa dengan perincian 3717 jiwa sejenis kelamin lelaki dan 3959 sejenis kelamin wanita. Dari angka itu, kepadatan pengajar (jiwa/km2) yang bisa dijumpai angka 1226 di tahun 2015 dan 1216 di tahun 2013.
Menyinggung pengajaran, masyarakat Desa Wisata Gamplong mempunyai tingkat pengajaran yang bervariatif, dimulai dari Sekolah dasar sampai Sarjana/Diploma. Mayoritas warga Desa Wisata Gamplong ialah alumnus Sekolah menengah atas atau sekolah menengah kejuruan, yakni beberapa 2354 jiwa. Dalam pada itu, jumlah warga yang tidak bersekolah sekitar 960 jiwa, belum tamat SD/MI sekitar 622 jiwa, dan alumnus SD/MI sekitar 1023 jiwa. Jumlah itu memberikan jika jumlah warga di Desa Wisata Gamplong yang mempunyai akses pengajaran tinggi masih rendah.
Berkaitan industri, tipe industri yang menguasai di Desa Wisata Gamplong apa ada industri tenun, kerajinan bambu, dan makanan. Industri itu terhitung dalam kelompok tipe industri rumah tangga karena tenaga kerja yang dipakai umumnya kurang dari 4 orang dan sebagai tenaga keluarga. Kegiatan industri itu langsung menolong kenaikan penghasilan wilayah karena keuntungan yang didapat cukup tinggi. Selainnya bidang industri, bidang pertanian ikut serta dalam menyumbangkan penghasilan wilayah sejumlah 23,2% karena tempat pertanian di Desa Wisata Gamplong yang paling luas dan subur, hingga menyokong mengembangnya industri pertanian.
Berkaitan fasilitas dan prasarana, Desa Wisata Gamplong mempunyai fasilitas dan prasarana lumayan komplet, baik Infrastruktur atau transportasi. Selainnya lokasinya yang vital, infrastruktur jalan di desa itu beraspal sejauh 11,1 KM dan diperkuat atau cor block panjang 30,1 km dan tanah sejauh 9,6 km. Hal tersebut mengakibatkan jumlahnya transportasi umum yang melalui desa ini. Demikian juga dengan fasilitas pengajaran, Desa Wisata Gamplong terhitung lumayan komplet, dimulai dari TK sampai SMP. Jumlah sekolah TK yang berada di desa itu sekitar 4 sekolah; SD sekitar 4 sekolah; dan SMP sekitar 1 sekolah. Walau tidak mempunyai fasilitas pengajaran untuk tingkat SMA/SMK, mayoritas anak-anak di desa itu segera dapat terhubung pengajaran tingkat SMA/SMK di desa sampingnya, yakni Desa Sumberagung dan Desa Sumberarum. Dalam soal anjuran beribadah dan service kesehatan, dalam Desa Wisata Gamplong ada 20 unit mushola, 24 unit mushalla, dan 1 unit gereja dan 15 posyandu, 1 rumah sakit atau poliklinik, dan puskesmas pembantu sekitar 1 unit.
Desa Wisata Gamplong sebagai salah satunya desa yang ada di desa Sumberrahayu yang populer dengan kerajinan tenun ATB (Alat tenun Bukan Mesin). Industri tenun itu telah ada semenjak 1950-an dalam jumlah perajin yang alami pengurangan semenjak tahun 2008. Terhitung, cuman ada perajin tenun yang melakukan aktivitas. Hasil kerajinan yang dibuat sudah alami beberapa peralihan dengan sesuaikan perubahan jaman. Dulu, tipe kerajinan yang dibuat ialah stagen dan lendang, selanjutnya berkembang jadi piring, lap, tas, dan beragam tipe kerajinan yang lain.
Mayoritas warga desa di tempat bekerja sebagai perajin tenun dan petani; mereka jadikan petani sebagai tugas khusus dan pekerja kerajinan tenun sebagai tugas sambilan. Hal tersebut membuat mereka masih tetap mendapat pendapatan walau sedang tidak periode panen.
Jumlah karyawan di industri tentun itu terhitung makin turun dan tidak ada pergantian tenaga kerja. Tenaga kerja yang melakukan aktivitas dikuasai oleh wanita lanjut usia. Disamping itu, pendidikan tenaga kerja dan aktor industri itu menguasai alumnus SD dan SMP.